Kamis, 20 Maret 2014

Kejahatan Skimming

Kemajuan teknologi di dunia perbankan sudah berkembang pesat hingga dapat mempermudah kebutuhan manusia untuk melakukan kebutuhan pengambilan uang yaitu ATM atau Anjungan Tunai Mandiri yang memungkinkan anda melakukan penarikan uang di mesin bernama ATM tersebut.
Meskipun terdapat beberapa keuntungan dengan adanya ATM namun ada beberapa pihak yang memanfaatkan kekurangan dari ATM, karena ATM merupakan mesin tunggal yang tingkat keamanannya terbilang kurang aman. Mesin ATM hanya di lengkapi dengan CCTV untuk melihat keadaan di satu mesin ATM, berbeda apabila anda melakukan pengambilan uang  di kantor cabang perbankannya langsung selain terdapat CCTV disana juga terdapat security guard untuk menjaga kantor tersebut.
Dengan kemajuan teknologi, para penjahat pun juga mengikuti perkembangan teknologi dalam melakukan aksi kejahatannya karena para penjahat akan melakukan apapun demi mendapatkan keuntungan mereka.

Salah satu kasus kejahatan berkaitan dengan ATM adalah skimming. Nasabah dari sejumlah bank tiba-tiba terpotong saldo tabungannya, padahal mereka tidak melakukan transaksi pengambilan uang. Dalam kegiatan skimming, data pada kartu magnetik ATM disalin kemudian dituliskan kembali pada kartu magnetik kosong. Sehingga kartu ATM asli dan kartu yang sudah ditulis datanya menjadi identik. Kartu kloning inilah yang dapat berfungsi seperti kartu ATM asli. Namun bagaimana para penjahat ini dapat mengambil uang nasabah dengan kartu baru ini jika tidak mengetahui nomor PIN?

Untuk bertransaksi di ATM, selain menggunakan kartu, seorang nasabah juga harus memasukkan nomor PIN. Maka, untuk mendapatkan nomor PIN nasabah, kamera pengintai diletakkan di posisi yang tepat di sekitar ATM sehingga angka yang dimasukkan nasabah saat bertransaksi dapat terlihat. Selain itu, beberapa penjahat menggunakan cara tradisional dengan mengintip saat nasabah memasukkan nomor PIN. Dengan metode tersebut, berarti penjahat telah memiliki kartu ATM hasil kloning yang berisi data yang sama dengan kartu ATM asli milik Anda dan nomor PIN yang tepat, sehingga mereka bisa bertransaksi dengan menggunakan rekening Anda. Akibatnya, bila mereka mengambil uang dari rekening Anda, berarti uang Anda di bank berkurang.

Skimmer atau alat penyalin data ditempelkan di depan lubang tempat memasukkan kartu ATM. Alat tambahan ini bisa mengelabui pengguna bila tidak berhati-hati. Maka, sebelum memasukkan kartu, periksa terlebih dahulu apakah ada bekas tempelan, lem, atau hal mencurigakan pada lubang untuk memasukkan kartu. Karena bisa saja penjahat telah menempelkan alat skimmer. Bila memungkinkan, pilihlah menggunakan ATM yang telah dipasang antiskimmer yang biasanya berwarna hijau atau bening pada lubang ATM. Alat ini bisa mencegah dipasangnya skimmer.



Untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan ini anda harus berhati-hati dalam melakukan pengambilan uang dari mesin ATM. Pastikan untuk selalu waspada terhadap semua orang, karena kita kan tidak tahu apa yang dipikirkan setiap orang jadi waspada terhadap semua yang didekat kita saat di ATM itu penting. Kemudian sebisa mungkin menutupi saat memasukan PIN anda agar tidak terlihat orang-orang di sekitar ATM, apabila memungkinkan lakukan pergantian PIN secara berkala untuk menghindari apabila seseorang telah melihat nomor PIN anda, jangan melakukan transaksi di sembarang tempat. Lalu jangan terburu-buru saat melakukan transaksi di ATM periksalah kembali apakah kartu ATM sudah anda ambil lagi dari mesin ATM sebelum meninggalkan mesin ATM. Apabila kartu ATM anda hilang segera lah lapor kepada pihak bank agar kejadian yang tidak diinginkan dapat dihindari.        



Tidak ada komentar:

Posting Komentar