Kamis, 14 Maret 2013

Kasus Kejahatan


Saya tertarik dengan fenomena yang terjadi akhir-akhir ini yaitu kasus pembunuhan dengan memutilasi korbannya. Sebetulnya yang membuat saya tertarik untuk membahas fenomena ini adalah motif atau alasan si pelaku melakukan hal tersebut. Dari hasil pencarian saya lewat media internet, saya menemukan beberapa alasan yang mungkin dilakukan oleh si pelaku dari para ahli dan alasan yang diungkapkan oleh salah satu pelaku yang telah tertangkap oleh pihak kepolisian.
Dari sumber yang saya kutip pada : http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/13/03/14/mjmxb6-tiga-alasan-ini-bikin-pembunuh-lakukan-mutilasi  terdapat beberapa alasan yang mungkin digunakan oleh pelaku untuk memutilasi korbanya
''Tingkat kesadisan tersangka dlm memutilasi korbannya disebabkan tiga hal,'' kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Neta S Pane, di Jakarta, Kamis (14/3).
Pertama, tersangka begitu sakit hati pada korban, sehingga menyebabkan cara pembunuhannya berbeda. Ada yang harus pelaku kerjakan setelah membunuh, yaitu memutilasi. Dengan cara membunuh saja belum cukup meredakan sakit hatinya.
Alasan kedua, lanjut Neta,  tersangka mendadak panik setelah mengetahui korban sudah tewas. Akibat dari kepanikan, pelaku berusaha menghilangkan jejak dengan memutilasi korban. ''Kepanikan tersebut lekat dengan ketakutan,'' kata Neta
Terakhir, pelaku memang memiliki kondisi kejiwaan yang tidak sehat alias kejiwaannya terganggu. Pelaku yang seperti ini, baru merasakan membunuh ketika memotong korbannya. Mereka tidak memiliki rasa bersalah.
Selain itu, Neta mengatakan, ada tren untuk mengikuti kasus sebelumnya pada deretan kasus mutilasi yang terjadi. Oleh karena itu, tuturnya, kemunculan dua kasus mutilasi yang berdekatan pada satu bulan terakhir diperkirakan karena faktor tren hendak mengikuti yang ada.
Kemudian pada situs yang saya dapatkan pada http://edukasi.kompasiana.com/2010/10/17/kenapa-mutilasi-sekarang-mewabah-292004.html terdapat motif utama si pelaku melakukan hal keji tersebut.
Pada umumnya kalau motif yang dilatarbelakangi oleh motif cinta, potongannnya adalah di bagian-bagian genetalia seperti payudara, penis, dan yang lain. Namun kalau motifnya dendam, umumnya yang dimutilasi adalah bagian kepala, tangan maupun kaki. Hal ini biasanya dilakukan oleh pelaku secara sengaja dan terencana. Adapun motif utama pembunuhan mutilasi adalah menghilangkan identitas korban sehingga identitas korban sulit dilacak, apalagi pelakunya. Dengan menghilangkan identitas korban si pelaku berpikir penyidik akan sulit melakukan penyelidikan. Usai melakukan pembunuhan, pelaku biasanya panik dan mencari jalan pintas untuk menyelamatkan diri.
Pada kutipan tersebut menurut pendapat saya kemungkinan kasus terbanyak disebabkan oleh alasan yang pertama yaitu karena si pelaku terlalu sakit hati pada korban, jadi saya mencari alasan pelaku yang telah tertangkap oleh pihak kepolisian dan saya menemukannya pada : http://news.detik.com/read/2013/03/07/063748/2188054/10/2/5-kasus-mutilasi-di-jakarta-yang-berhasil-diungkap#bigpic
Pelaku melakukan ini karena dirinya sudah tidak sanggup dengan perlakuan suaminya yang kurang memberikan nafkah dan telah menikah dengan wanita idaman lain.
Dengan alasan pelaku ini dapat disimpulkan bahwa si korban yang terlebih dahulu melakukan tindakan yang membuat si pelaku merasa sakit hati dan akhirnya si pelaku nekat membunuh korbannya dengan cara memutilasi agar si pelaku dapat terlampiaskan amarahnya.
Jadi sebaiknya kita harus saling menghormati satu sama lain agar hidup ini bisa harmonis dan kejadian-kejadian seperti ini dapat di minimalisasi dan dengan mendekatkan diri kita pada Sang Pencipta maka pikiran-pikiran negatif dapat kita hindari, agar kita selalu damai hidup di dunia dan akhirat.
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, apabila ada kekurangan mohon maaf dan mohon maaf juga bagi ada para pembaca yang kurang berkenan pada tulisan saya ini... Sekian dan terima kasih....



Tidak ada komentar:

Posting Komentar