Senin, 07 November 2011

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

Organisasi Kesehatan Dunia (bahasa Inggris: World Health Organization/WHO) adalah salah satu badan PBB yang bertindak sebagai sebagai koordinator kesehatan umum internasional dan bermarkas di Jenewa, Swiss. WHO didirikan oleh PBB pada 7 April 1948. Direktur Jendral sekarang adalah Margaret Chan (menjabat mulai 8 November 2006). WHO mewarisi banyak mandat dan persediaan dari organisasi sebelumnya, Organisasi Kesehatan, yang merupakan agensi dari LBB.
Konstitusi dan sejarah
Konstitusi WHO menyatakan bahwa tujuan didirikannya WHO "adalah agar semua orang mencapai tingkat kesehatan tertinggi yang paling memungkinkan". Tugas utama WHO yaitu membasmi penyakit, khususnya penyakit menular yang sudah menyebar luas.
WHO adalah salah satu badan-badan asli milik PBB, konstitusinya pertama kali muncul pada Hari Kesehatan Dunia yang pertama (7 April 1948) ketika diratifikasi ( Ratifikasi ) oleh anggota ke-26 PBB. Jawarharlal Nehru, seorang pejuang kebebasan utama dari India, telah menyuarakan pendapatnya untuk memulai WHO. Aktivitas WHO, juga sisa kegiatan Organisasi Kesehatan LBB (Liga Bangsa-bangsa), diatur oleh sebuah Komisi Interim seperti ditentukan dalam sebuah Konferensi Kesehatan Internasional pada musim panas 1946. Pergantian dilakukan melalui suatu Resolusi Majelis Umum PBB. Pelayanan epidemiologi Office International d'Hygiène Publique Prancis dimasukkan dalam Komisi Interim WHO pada 1 Januari 1947.
Kegiatan dan Aktivitas
Selain mengatur usaha-usaha internasional untuk mengendalikan penyebaran penyakit menular, seperti SARS , malaria , tuberkulosis , flu babi dan AIDS , WHO juga mensponsori program-program yang bertujuan mencegah dan mengobati penyakit-penyakit seperti contoh-contoh tadi. WHO mendukung perkembangan dan distribusi vaksin yang aman dan efektif, diagnosa penyakit dan kelainan, dan obat-obatan. Setelah sekitar dua dekade (dua puluhan tahun) melawan variola , pada 1980 WHO menyatakan musnahnya penyakit cacar (variola) -- penyakit pertama dalam sejarah yang dimusnahkan dengan usaha manusia.
WHO menargetkan untuk memusnahkan polio dalam kurun waktu beberapa tahun lagi. Organisasi ini sudah meluncurkan HIV/AIDS Toolkit untuk Zimbabwe (dari 3 Oktober 2006), dengan standar internasional.
Ditambah lagi dalam tugasnya memusnahkan penyakit, WHO juga melaksanakan berbagai kampanye yang berhubungan dengan kesehatan -- contohnya, untuk meningkatkan konsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran di seluruh dunia dan berusaha mengurangi penggunaan tembakau . Para ahli bertemu di kantor pusat WHO di Jenewa pada bulan Februari 2007 dan melaporkan bahwa usaha mereka pada perkembangan vaksin influenza yang pandemik telah mencapai kemajuan yang bagus. Lebih dari 40 percobaan klinik (clinical trial) (http://en.wikipedia.org/wiki/Clinical_trial ) telah selesai atau sedang berlangsung. Kebanyakan difokuskan pada orang dewasa yang sehat. Beberapa perusahaan, setelah menyelesaikan analisa keamanan pada orang dewasa, telah memulai percobaan klinik pada orang lanjut usia dan anak-anak. Sejauh ini semua vaksin aman dan dapat ditoleransi tubuh (diterima tubuh) pada semua tingkat usia.
Setelah bertahun-tahun, WHO secara terus-menerus mencari cara untuk mencapai tujuannya. Prestasi penting yang pertama adalah memberantas penyakit cacar, yang sejak lama dianggap sebagai penyakit infeksi paling mematikan. Cacar telah menyebabkan jutaan kematian dan banyak penderitaan selama berabad-abad. Tetapi, WHO menyusun program untuk memberantas penyakit tersebut. Petugas-petugas WHO pergi ke berbagai negara untuk mengelola program vaksinasi secara besar-besaran. Sebagai hasilnya, penyakit cacar berhasil dilenyapkan pada tahun 1977. Sejak saat itu, WHO mengalihkan perhatian kepada penyakit-penyakit lainnya seperti penyakit polio dan kusta, dimana sekarang ini penyakit-penyakit tersebut telah hampir selesai diberantas.
Selain memerangi penyakit, WHO telah berperan utama dalam mempromosikan ke seluruh dunia  program-program kesehatan dan pencegahan penyakit. Melalui kerja sama dengan rekan-rekan di bidang penelitian kesehatan, WHO mengumpulkan data kebutuhan dan kondisi kesehatan secara global, khususnya di negara-negara berkembang. Salah satu  prakarsa terbaru adalah Strategi Global dalam Pola Makan, Aktifitas Fisik dan Kesehatan. Proyek ini, diberi mandat oleh Majelis Kesehatan Dunia pada bulan Mei 2002, berkembang melalui penemuan bahwa semakin banyak orang di negara berkembang menderita penyakit kronis.
Meningkatnya urbanisasi  memainkan peran yang besar dalam mengubah kondisi kesehatan di antara penduduk negara-negara berkembang. Selain itu, telah lama diketahui bahwa penduduk kota lebih suka mengkonsumsi makanan yang padat energi yang mengandung kadar lemak jenuh yang tinggi dan karbohidrat yang telah diproses. Bagi para penduduk pendatang yang miskin, perubahan tiba-tiba pada pola makan, bersamaan dengan peralihan ke gaya hidup menetap, telah berdampak meningkatnya masalah-masalah kesehatan kronis seperti penyakit hati, diabetes, serangan jantung, kanker dan penyakit pernapasan. Namun demikian, faktor-faktor terbesar yang menyebabkan kondisi ini - tekanan darah tinggi, kolestrol tinggi, peningkatan berat tubuh dan kurangnya olah raga – sebagian besar dapat dicegah.
Penelitian yang dilakukan setelah Majelis Kesehatan Dunia dibentuk, menemukan bahwa pola makan dan olah raga merupakan elemen kunci dalam memerangi faktor-faktor resiko ini. Sebagai contoh, pola makan yang kaya akan buah-buahan dan sayur-mayur, yang mengandung gizi yang meningkatkan sistem kekebalan, mempertinggi pertahanan alami tubuh untuk melawan penyakit infeksi. Secara spesifik, rekomendasi-rekomendasi berikut dibuat oleh WHO untuk  melindungi kesehatan:
* Makan lebih banyak buah dan sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian
* Lakukan latihan fisik/olah raga setiap hari
* Ganti lemak jenuh hewani dengan minyak sayur tak jenuh
* Kurangi jumlah lemak, garam dan gula dalam pola makan
* Pertahankan berat tubuh normal
* Hentikan merokok
Walaupun pedoman-pedoman ini tidak memerincikan pada pola makan vegetarian sepenuhnya, mereka secara jelas menekankan pada buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian dan lemak sayur. Sebagai tambahan, rekomendasi-rekomendasi ini berdasarkan pada data yang dikumpulkan dari seluruh dunia, dan merefleksikan kepedulian baik terhadap gizi maupun kepedulian terhadap perbedaan kultural, termasuk kelompok-kelompok yang menilai vegetarian  dari sudut pandang kasih sayang pada binatang. Sebagai contoh, WHO menerima masukan dari Persatuan Vegetarian Internasional (International Vegetarian Union - IVU),  sebuah organisasi dengan anggota yang berada di seluruh dunia, yang didirikan pada tahun 1908.
Pada bulan Mei 2004, WHO akan mengajukan usulan ini sebagai  proposal dasar pencegahan yang bersifat global kepada Majelis Kesehatan Dunia untuk memberikan anggota Majelis bukti nyata untuk melaksanakan strategi-strategi kesehatan nasional. WHO juga akan melakukan interaksi dengan industri makanan internasional untuk menekankan tanggung jawab sektor bisnis ini dalam membantu mencapai tujuan-tujuan ini.
Proyek terbaru WHO lainnya termasuk kampanye untuk mengurangi penggunaan rokok di seluruh dunia, dan penelitian  tentang pengaruh medan elektromagnetik di sekeliling ponsel terhadap kesehatan.

Berikut ini adalah level pandemi yang dibuat oleh Organisasi Kesehatan Dunia(WHO) :
1.      Virus beredar di antara hewan dan tidak menular manusia
2.      Virus yang beredar diantara hewan mulai menulari manusia
3.      Virus hewan atau manusia-hewan menimbulkan kasus sporadis, tapi tidak mudah menyebar
4.      Penularan flu dari orang ke orang menyebabkan wabah terus-menerus pada masyarakat
5.      Flu menyebar dan menimbukan wabah terus-menerus pada masyarakat sedikitnya di dua negara
6.      Wabah terus-menerus di sedikitnya dua kawasan WHO (Afrika, Eropa, Amerika, Kawasan Timur Laut Tengah, Asia tenggara, Pasisfik Barat)

Keterangan :
·         Level 1 s/d 3, umumnya infeksi terjadi pada hewan, sangat sedikit infeksi pada manusia
·         Level 4, Penularan terus-menerus dari manusia ke manusia
·         Level 5 & 6, Pandemi (bahaya yg sangat besar)
Untuk kasus Flu Babi ini, sudah masuk pada level 5 yaitu penularan terus-menurus pada manusia ke manusia sedikitnya di dua negara.
Adapun Negara-negara yang sudah / diisukan terkena Virus tsb adalah :
1.       Mexico (152 Orang)
2.       Israel
3.       Selandia Baru
4.       Skotlandia ( > 100 Orang)
5.       Australia ( > 100 Orang)
6.       Hongkong
7.       Korea Selatan
8.       China
9.       Denmark
10.    Perancis
11.    Irlandia
12.    Swedia
13.    Swiss
14.    Amerika Serikat (44 Kasus di 5 Negara bagian)

Sejauh ini korban terbanyak akibat flu babi berusia 20-50 tahun.

Kata Sehat Menurut Organisasi Kesehatan Dunia
Istilah sehat dalam kehidupan sehari-hari sering dipakai untuk menyatakan bahwa sesuatu dapat bekerja secara normal. Bahkan benda mati pun seperti kendaraan bermotor atau mesin, jika dapat berfungsi secara normal, maka seringkali oleh pemiliknya dikatakan bahwa kendaraannya dalam kondisi sehat. Kebanyakan orang mengatakan sehat jika badannya merasa segar dan nyaman. Bahkan seorang dokterpun akan menyatakan pasiennya sehat manakala menurut hasil pemeriksaan yang dilakukannya mendapatkan seluruh tubuh pasien berfungsi secara normal. Namun demikian, pengertian sehat yang sebenarnya tidaklah demikian. Pengertian sehat menurut UU Pokok Kesehatan No. 9 tahun 1960, Bab I Pasal 2 adalah keadaan yang meliputi kesehatan badan (jasmani), rohani (mental), dan sosial, serta bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan. Pengertian sehat tersebut sejalan dengan pengertian sehat menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1975 sebagai berikut: Sehat adalah suatu kondisi yang terbebas dari segala jenis penyakit, baik fisik, mental, dan sosial.
Website Kesehatan
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang berbasis di Jenewa, berinisiatif meluncurkan sebuah website dalam upaya mencegah jutaan kematian dan penderitaan di dunia akibat kekurangan gizi setiap tahunnya.
Adapun website e-Library of Evidence for Nutrition Actions (eLENA), menurut WHO, menawarkan saran terbaru tentang mengatasi tiga bentuk utama dari gizi buruk, termasuk kekurangan gizi, vitamin dan mineral, serta kelebihan berat badan dan obesitas.
Elena juga merekomendasikan untuk mengatasi kekurangan gizi termasuk mempromosikan pemberian ASI dan fortifikasi makanan pokok dengan vitamin dan mineral seperti zat besi dan asam folat pada gandum dan tepung jagung.
Selain itu, Elena juga merekomendasikan penggunaan bubuk mikronutrien pada makanan untuk anak usia antara 6 dan 23 bulan. Untuk mencegah anemia, zat besi harian dan suplemen folat disarankan untuk perempuan hamil. Serta, zat besi intermiten dan suplemen asam folat direkomendasikan untuk perempuan yang tengah menstruasi serta anak prasekolah dan usia sekolah.
Semua itu juga merupakan tanggapan WHO atas epidemic obesitas yang tengah menyeruak. Masalah kelebihan berat badan dan obesitas memengaruhi sekitar 1,5 miliar orang dewasa di atas usia 20 dan lebih dari 40 juta anak berusia di bawah lima tahun di seluruh dunia. Berat badan adalah faktor risiko utama untuk penyakit banyak negara berpenghasilan rendah dan mewakili sekitar 6 persen dari beban dunia kedokteran.
Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar