Minggu, 11 Desember 2011

Departementasi

Departementasi Fungsional
Departemen Fungsional adalah pengelompokan fungsi yang sama atau kegiatan yang sejenis untuk membentuk satuan organisasi. Ini merupakan bentuk organisasi yang paling umum dan bentuk dasar departementasi.
Individu dikelompokkan berdasarkan ketrampilan, pengetahuan, dan tindakan yang dilakukan. Misalnya organisasi hanya terbagi dalam bagian administrasi, dan bagian operasi.
Pembentukan satuan satuan organisasi yang masing masing diserahi mengurus sekelompok aktivitas yang tergolong sejenis menurut sifatnya atau pelaksanaan pekerjaan pekerjaan yang berkaitan
Kebaikannya :
a. Pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi-fungsi utama
b. Menciptakan efisiensi melalui spesialisasi
c. Memusatkan keahlian organisasi
d. Memungkinkan pengawasan mana-jemen puncak terhadap fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi.
Kelemahannya :
a. Menciptakan konflik antar fungsi
b. Adanya kemacetan pelaksanaan tugas
c. Umpan balik yang lambat
d. Memusatkan pada kepentingan tugasnya
e. Para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inovatif.
Departementasi Divisional
Departementasi divisional, departemen perusahaan besar yang berupa bisnis terpisah; mungkin ditujukan untuk membuat dan menjual produk spesifik atau melayani pasar spesifik.
Dengan membagi divisi-divisi atas dasar produk, wilayah, langganan, dan proses, dimana tiap divisi merancang, memproduksi dan memasarkan produknya sendiri.
a. Struktur organisasi divisional atas dasar produk
Setiap departementasi bertanggung jawab atas suatu produk yang berhubungan. Struktur ini dipakai bila teknologi pemprosesan dan metode pemasaran sangat berbeda.
b. Struktur organisasi divisional atas dasar wilayah.
Pengelompokkan kegiatan atas dasar, tempat dimana operasi berlokasi atau menjalankan usahanya. Faktor yang menjadi pertimbangan adalah bahan baku, tenaga kerja, pemasaran, transportasi dan lain sebagainya.
c. Struktur organisasi divisional atas dasar langganan
Pengelompokkan kegiatan yang dipusatkan pada penggunaan produk, terutama dalam kegiatan pengelompokkan penjualan, pelayanan.
Organisasi Pronyek dan Matriks
Bentuk organisasi pronyek dan matriks adalah tipe departementasi campuran (hybid design) . kedua struktur organisasi ini tersusun dari satu atau lebih tipe-tipe departementasi lainnya. Struktur pronyek dan matriks bermaksud untuk mengkombinasikan kebaikan-kebakan kedua tipe disain fungsional dan devisional dengan menghindarkan kekurangan-kekurangannya. Pendekatan tradisional terhadap organisasi yang telah diabahas sebelumnya tidak memberikan kemudahan dan fleksibilitas untuk menangani kegiatan-kegiaatan yang kompleks dan melibatkan keahlian dari berbagai bidang fungsional organisasi.
Struktur Organisasi Proyek
Departementasi proyek menyangkut pembentukan tim-tim, spesialisai, yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan khusus. Seorang menejemen proyek mempunyai wewenang untuk memimpin para anggota tim selama jangka waktu proyek. Bila proyek telah diselesaikan, tim dibubarkan, dan para anggota tim kembali ke departemen-departemen fungsional asalnya,sampai ada proyek baru.
Struktur Organisasi Matriks
Departementasi matriks adalah sama dengan departementasi proyek dengan satu perbedaan pokok. Dalam struktur matriks, para karyawan mempunyai dua atasan sehingga mereka berada di bawah dua wewenang. Rantai perintah pertama adalah fungsional dan devisional. Kedua adalah rantai perintah lateral aatau horizontal. Aliran wewenang yang melintasi departemen ini dilaksanakan oleh para menejemen proyek atau kelompok. Dua jalur wewenang ini membentuk struktur organisasi dua arah yang menyerpai matriks, sehingga bentuk strukturnya disebut organisasi matriks (matrix organization). Melukiskan dua jalur aliran wewenang tersebut.
Organisasi matriks dikembangkan pertama kali dalam industri ruang angkasa. Tetapi akhir-akhir ini konsep organisasi matriks banyak dikembangkan terutama pada perusahaan –perusahaan konstruksi, konstraktor, perusahaan-perusahaan konsulatan, kantor-kantor akuntan dan organisasi –organisasi lain yang bekerja dengan banyak proyek yang mempunyai waktu penyelesaian terbatas dan bersamaan, memerlukkan koordinasi dan prestasi teknis tinggi, serta membutuhkkan berbagai keterampilan dan keahlian khusus.
Sedikit organisasi yang dapat membuat perubahaan seketika dan efektif dari organisasi fungsional atau devisional menjadi struktur matriks yang sepenuhnya berfungsi. Bila organisasi memutuskan untuk berubah ke stuktur matriks, manejemen harus menyadari bahwa hal itu memerlukan banyak waktu dan usaha untuk membuat matriks bekerja.
Kebaikan organisasi matriks
1.      Memaksimumkan efisiensi penggunaan menejemen fungsional.
2.      Mengembangkan keterampilan-keterampilan karyawan dan merupakan tempat latihan yang baik bagi maenejemen-menejemen strategik.
3.      Melibatkan, memotivasi dan menantang karyawan serta memperluas pandangan menejemen menenagah terhadap  masalah-masalah strategik.
4.      Memberikkan fleksibilitas kepada organisasi dan membantu perkembangan kreativitas serta melipat gandakan sumber-sumber yang beraneka ragam.
5.      Menstimulasi kerja-sama antar disiplin dan mempermudah kegiatan perusahaan yang bermacam-macam dengan orientasi proyek.
6.      Membebaskan manajemen puncak untuk perencanaan.

Kelamahan organisasi matriks
1.      Pertanggung  jawaban ganda dapat menciptakan kebingungan dan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang kontradiktif.
2.      Sangat memerlukan koordinasi horizontal dan vertikal.
3.      Memerlukan lebih banyak keterampilan –keterampilan antar pribadi.
4.      Mendorong pertentangan kekuasaan dan lebih mengarah perdebatan daripada kegiatan.
5.      Mengandung resiko timbulnya perasaan anarki.
6.      Sangat mahal untuk diimplementasikan.

Struktur matriks adalah suatu mekanisme yang sangat baik bagi penangana dan penyelesaian proyek-proyek yang kompleks. Sebagai contoh: organisasi  yang terapkan pada sebuah bank akan memungkinkan pengembangan jumlah pelayanan yang dapat ditawarkan. Melalui pembuntukan tim-tim proyek untuk menagani kelompok-kelompok khusus nasabah (mahasiswa,swasta,lembaga-lembaga pemerintah), bank dapat menawarkan tingkat keahlian yang lebih tinggi kebutuhaan investasi dan perencanaan dana tertentu kepada kelompok-kelompok nasabah tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar